Dunia Mayantara

Menyelami Dunia Mayantara
Oleh : Muhammad Ibnu Syihab Alhadi

Pendahuluan
Kebanyakan dari kita mungkin sudah paham dengan apa yang disebut internet. Media sosial yang saat ini tengah menjamur di kalangan anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Dengan internet, kita akan mendapatkan berjuta-juta informasi, mulai dari informasi kota-kota dunia, pemerintah, pendidikan, budaya, berita dari seluruh dunia, iklan-iklan pribadi, informasi barang-barang terbaru, dan lain-lain.
Setiap pengguna komputer, tidak bisa menghindar dari kebutuhan untuk mengakses informasi dari internet.Melalui internet, kita juga dapat mencari lowongan kerja, mencari teman atau jodoh. Selain itu, internet juga dapat digunakan untuk mencari hiburan seperti game dan film, mengirim berita, berkomunikasi teks, berkomunikasi suara baik interlokal maupun internasional dengan tarif lokal. Untuk tingkat lebih tinggi, kita juga bisa berkomunikasi dengan orang lain dengan muka ketemu muka. Kini, dengan internet, kita juga sudah dapat membuka kartu ATM, transfer rekening antar bank, bahkan kita pun bisa membayar tagihan listrik, pulsa, melalui internet.
Tak bisa dipungkiri, internet merupakan teknologi yang menyimpan segudang fasilitas dan layanan yang patut dipahami dan dikuasai oleh siapa pun di zaman globalisasi saat ini. Namun, internet bagaikan hutan rimba bagi penjelajah yang belum berpengalaman, dan tentu harus membutuhkan peta dan pemahaman, baik konsep maupun cara mengakses, agar tidak tersesat dan dapat menikmati kegiatan penjelajahan.
Dunia dewasa ini menjadi semakin terhubung satu dengan lainnya. Dengan kata lain kita dapat menggunakan telepon genggam untuk menghubungi teman yang berada dibelahan dunia lain. Kita dapat menonton siaran langsung pertandingan bola piala dunia yang berlangsung di benua lain. Atau bahkan kita dapat berinvestasi dalam ekonomi dunia karena pasar modal di Tokyo, London dan New York terhubung secara elektronis selama 24 jam sehari.

Pembahasan
Apa yang sekarang disebut sebagai ‘globalisasi’ pada dasarnya bermula dari awal abad ke-20, yakni pada saat revolusi transportasi dan elektronika mulaimemperluas dan mempercepat perdagangan antar bangsa. Disamping pertambahan dan kecepatan lalu lintas barang dan jasa, berkembang pula secara cepat globalisasi gagasan modern seperti Negara, konstitusi, nasionalisme, kapitalisme, demokrasi, sekularisme, juga industry dan perusahaan media massa (Tholchah dalam Abdul Wahid, Mohammad Labib, 2005: 3).
Melalui globalisasi informasi yang benar-benar sudah memasuki rumah, sekolah, dan institusi agama, kita diseret menjadi pengakses dan penikmat berbagai bentuk informasi revolusi cultural di negara-negara atau bangsa-bangsa lain di muka bumi. Kita terus menerus diberi hidangan bernama “menu perubahan” yang mengarahkan kepada kita agar menjadi manusia lain, corak manusia yang sesuai dengan target-target dari “rezim” globalisasi.
Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat membuat bola dunia terasa makin kecil dan ruang seakan menjadi tak berjarak lagi.Cara pandang terhadap dunia pun sudah berubah. Teknologi informasi dalam perubahan cara pandang itu telah menjadi ujung tombak berbagai perubahan lain yang dirasakan manusia di muka bumi ini.
Teknologi Informasiyang kini berkembang amat pesat, tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap seluruh proses globalisasi ini. Mulai dari wahana TI yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan telepon gengam dengan protokol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang.
Perubahan informasi kini tidak lagi ada dalam skala minggu atau hari atau bahkan jam, melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik. Perubahan harga saham sebuah perusahaan farmasi di Bursa Efek Jakarta hanya membutuhkan waktu kurang dari sepersepuluh detik untuk diketahui di Surabaya. Indeks nilai tukar dollar yang ditentukan di Wall Street, AS, dalam waktu kurang dari satu menit sudah dikonfirmasi oleh Bank Indonesia di Medan Merdeka. Demikian juga peragaan busana di Paris, yang pada waktu hampir bersamaan bisa disaksikan dari Jakarta.
Salah satu teknologi informasi yang akan kita bahas adalah internet. Satu hal terbesar tentang internet adalah bahwa tak seorang pun yang benar-benar memilikinya. Lalu, apa itu internet? Mengapa begitu dahsyatnya sehingga seluruh dunia ikut andil dalam berkembangannya teknologi ini?
Internet adalah jaringan luas dari computer, yang lazim disebut dengan worldwide network (Pardosi, 2004: 11).Dengan internet, kita akan mendapatkan berjuta-juta informasi, mulai dari informasi kota-kota dunia, pemerintah, pendidikan, budaya, berita dari seluruh dunia, iklan-iklan pribadi, informasi barang-barang terbaru, dan lain-lain.
Definisi lain mengatakan bahwa internet merupakan sekumpulan jaringan yang terhubung satu dengan lainnya, di mana jaringan menyediakan sambungan menuju global informasi. Pada umumnya, untuk membangun sebuah jaringan internet membutuhkan peralatan jaringan seperti Repeater (penguat sinyal), Bridge (penghubung antar jaringan), Router (pengantur lalu lintas jaringan), dan Gateway(Oetomo et. al, 2007: 117).
Pada perkembangannya, banyak lembaga pemerintah, perpustakaan, dan kelompok bisnis di Amerika Serikat bergabung dengan jaringan demikian.Akibatnya, dalam waktu singkat jutaan computer dan pengguna yang tersebar di seluruh dunia telah tergabung dengan internet.Lebih lanjut, melalui internet para pemakai dapat berhemat karena komunikasi interlokal dan internasional dihitung dengan biaya lokal.
Internet sangat popular khususnya di kalangan muda.Internet mudah digunakan siapa pun, bahkan mereka yang hanya memiliki pengetahuan relative minim. Internet dapat pula menjadi ajang gaul yang murah, tempat mencari informasi gaul, serta pendidikan dan lowongan kerja yang up to date.
Jaringan internet telah menjadi pelopor terjadinya revolusi teknologi.Terciptanya internet telah melahirkan dunia baru yang sering disebut ‘dunia maya’ yang mempunyai karakter berbeda dari dunia nyata.Internet telah mengubah pola kehidupan sehari-hari, perilaku pengguna teknologi, serta berbagai konsep dan system bisnis, pemerintah, pendidikan, jurnalistik, hubungan sosial, dan lain sebagainya.
Internet dapat menghubungkan computer dan jaringan komputer yang berada di ratusan Negara dan departemen atau instansi, baik swasta maupun pemerintah.Melalui internet, siapa pun dapat leluasa mengakses berbagai macam informasi dari berbagai tempat.Informasi yang dapt diakses dapat berupa teks, grafik, suara, maupun video.
Jaringan internet dapat pula berfungsi sebagai media konferensi.Sejumlah orang melakukan diskusi tanpa harus bertatap muka secara langsung satu dengan yang lainnya, tetapi hanya melalui layar komputer pribadi masing-masing. Lalu apa saja fasilitas yang tersedia di internet?
Komputer pribadi dan jaringan komputer yang terhubung ke internet semakin bertambah serta orang yang mengakses internet makin banyak pula. Oleh karena itu, para ahli terus bekerja keras untuk mengembangkan berbagai macam layanan atau aplikasi dalam internet, antara lain: electronic mail (e-mail),mailing list, internet relay chat (chatting), layanan multimedia, dll.
Siapa yang tidak mengenal e-mail?Jenis layanan di internet ini merupakan yang paling popular. Dengan menggunakan layanan e-mail, para pengakses dapat saling berkirim atau menjawab surat atau berita dari rekan-rekan kapan pun dan di mana pun mereka berada.
E-mail yang merupakan singkatan dari Electronic Mail (surat elektronik) adalah suatu fasilitas dalam internet untuk surat-menyurat boleh antar kota maupun antar negara. Inilah salah satu bentuk surat-menyurat tanpa kertas dan tanpa tinta, bermanfaat untuk menjaga kelangkaan kertas. Surat dapat berupa teks atau file dapat disertai dengan gambar(Pardosi, 2004: 186)
Dengan mailing list, maka kita dapat membuat diskusi yang efektif melalui email dengan berbagai kalangan, terbuka maupun tertutup untuk semua netters.
Milis yang merupakan singkatan dari mailing list, adalah kumpulan dari e-mail dan disatukan ke dalam satu alamat, disebut alamat mailing list (alamat milis). Jika anda mengirimkan e-mail ke alamat milis, maka semua member akan menerimanya (Pardosi, 2004: 126).
Kemudian ada layanan Internet Relat Chat (chatting). Layanan yang satu ini merupakan yang disukai oleh para pengakses internet, karena dapat bercakap-cakap dengan rekan-rekan yang ada dalam sebuah ruang chatting.
Chatting adalah suatu fasilitas dalam internet untuk berkomunikasi sesama pemakai internet yang sedang ‘on-line’ (yang sedang menggunakan internet). Komunikasi disini bukan dengan suara atau muka ketemu dengan video, tetapi dengan teks (Pardosi, 2004: 202).
Selanjutnya layanan multimedia internet atau yang dikenal World Wide Web (WWW) merupakan aplikasi internet yang paling diminati para pengakses. WWW disukai karena mencakup sumber daya multimedia, antara lain suara, gambar, video, audio, dan animasi (Oetomo et, 2007: 29).
Layanan multimedia internet merupakan aplikasi yang paling banyak sering diakses oleh para pengguna internet.Sebab, para pengguna dapat memanfaatkan web untuk menyajikan profil diri.Yang merupakan layanan multimedia internet diantaranya google, yahoo, facebook, twitter, youtube, dan sebagainya.
Google merupakan situs pencari yang paling popular sekaligus paling banyak digunakan di dunia. Kita dapat mencari website, gambar, group, buku, blog, atau pun video menggunakan google. Cara kerja google adalah dengan mencari informasi berdasarkan kata kunci (keyword) yang kita masukkan. Semakin baik dan spesifik kata kunci yang kita masukkan, akan semakin baik pula hasil pencarian yang diperoleh (Wicaksono, 2009: 1).
Namun, dampak dari perkembangan teknologi internet tidak semuanya menuai kebaikan. Di sisi lain, pengaruh dari perkembangan teknologi seperti internet menyebabkan kejahatan-kejahatan kriminal dunia maya atau biasa disebut ‘cyber crime’ yang saat ini marak berkembang dan sering diperbincangkan di masyarakat.
Kejahatan dunia maya adalah jenis kejahatan yang berkaitan dengan pemanfaatan sebuah teknologi informasi tanpa batas serta memiliki karakteristik yang kuat dengan sebuah rekayasa teknologi yang mengandalkan kepada tingkat keamanan yang tinggi dan kredibilitas dari sebuah informasi yang disampaikan dan diakses oleh pelanggan internet (Safitri dalam Abdul Wahid, Mohammad Labib, 2005: 40).
Dengan berkembangnya dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs jejaring sosial yang menyedot perhatian banyak massa seperti situs jejaring sosial. Sudah dapat dipastikan situs jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri.Pemanfaatan internet akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri, pendidikan dan pergaulan sosial.Khusus mengenai jejaring sosial atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya sangat mencengangkan.
Selain itu, hal penting lainnya adalah memberdayakan pengguna jejaring sosial itu sendiri.Sebab, meski secara teknologi bersifat netral, jejaring sosial bisa menjadi pisau bermata dua.Bisa dimanfaatkan dalam meningkatkan peran aktif masyarakat dalam proses demokrasi dan menawarkan berbagai layanan yang bersifat membangun, tetapi juga bisa bersifat merusak.
Karena berpotensi digunakan untuk kriminalitas, pengguna jejaring sosial yang masih awam perlu diberdayakan agar tidak menjadi sasaran empuk penjahat internet. Karena bersifat anonimous, hendaknya jangan percaya begitu saja dengan jenis kelamin maupun data-data tertentu dari orang yang ingin berteman dengan kita.
Data-data kita pun harus dijaga agar tidak semua dibuka dan dapat diakses semua orang. Ajakan orang yang baru dikenal hendaknya dipastikan dulu siapa orang yang mengajak, latar belakangnya, tujuannya dan hal-hal lainnya agar kita tidak menjadi korban kejahatan seperti penipuan maupun penculikan.Apalagi sekarang anak-anak sekolah pun sudah tergabung juga dalam media jejaring sosial, yang sesungguhnya tidak diperkenankan.
Hal-hal seperti terbobolnya data kita, atau apapun itu sekiranya dapat kita hindari apabila kita selektif dalam memilih teman di dunia maya.Oleh sebab itu, kita harus bijak dalam memilah-milah mana yang sekiranya baik untuk kita dan mana yang buruk.Namun tidak semua kesalahan harus tertuju pada kita, terkadang pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab bisa saja berbuat yang tidak kita inginkan.Seperti, mengirimkan virus yang bisa merusak komputer kita, atau membobol ID password kita.Orang-orang seperti ini sering disebut ‘Hacker’.
Terlepas dari itu semua, kita bisa saja untuk mencegah hal-hal buruk terjadi kepada kita.Contohnya dengan memiliki anti virus, dan sebagainya.Atau kita juga bisa menggunakan tools-tools yang memang disediakan di komputer kita, seperti Ad-aware. Ad-aware sendiri adalah utility pendeteksi dan penghapus spyware yang melakukan scan system untuk menemukan komponen parasit spyware yang dikenalnya. Lalu memungkinkan menghapusnya secara aman (Utdirartatmo, 2004: 71).
Kemudahan untuk menggunakan nama samaran atau nama palsu dalam sebuah situs jejaring sosial bisa menjadikan para penjahat ini leluasa untuk menipu para korbannya. Selain sulit mencari jejak dari para penjahat ini, korban hanya bisa mengingat nama samaran atau nama palsu dari penjahat, namun tidak pernah tahu nama sebenarnya. Ini yang semakin membuat para penyidik dan juga petugas hukum menelusuri jejak para penjahat ini. Yang paling menakutkan adalah, terdapat sindikat perdagangan manusia dalam situs-situs jejaring sosial, yang siap mencari mangsanya.
Sebagai contoh, kasus yang menimpa 10 remaja di Pekanbaru yang hilang akibat jejaring sosial.Kemudian seorang gadis remaja di Surabaya yang digagahi oleh laki-laki yang baru dikenal via facebook.Lalu, ada juga kasus yang menimpa gadis remaja di jombang jawa timur yang diduga hilang akibat dibawa lari teman facebooknya.
Dari semua kasus kejahatan yang disebabkan jejaring sosial tersebut diatas, menunjukkan betapa bahayanya media sosial jika orang yang menggunakannya tidak berhati-hati.Pesatnya kemajuan teknologi harus dipelajari dengan baik untuk mengantisipasi kejahatan lewat internet. Di situ, orang tua punya peranan penting untuk mengantisipasi.
Disisi lain, kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain sebagai media penyedia informasi, melalui Internet pula kegiatan komunitas komersial menjadi bagian terbesar, dan terpesat pertumbuhannya serta menembus berbagai batas negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar di dunia bisa diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyberspace, apapun dapat dilakukan. Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia (Alexander, http://artikeldanopini.blogspot.com/2010/07/modus-kejahatan-menggunakan-jejaring.html, akses 23 Desember 2011).
Seiring dengan perkembangannya, Internet juga ternyata membawa sisi negatif. Munculnya tindakan-tindakan anti sosial yang selama ini dianggap tidak mungkin terjadi atau tidak terpikirkan akan terjadi. Kejahatan yang lahir sebagai dampak negatif dari perkembangan aplikasi internet ini sering disebut dengan “Cyber Crime”.
Dari pengertian ini tampak bahwa cyber crime mencakup semua jenis kejahatan beserta modus operandinya yang dilakukan sebagai dampak negatif aplikasi internet.Dalam definisi ini tidak menyebutkan secara spesifik dan karakteristik cyber crime.Definisi ini mencakup segala kejahatan yang dalam modus operandinya menggunakan fasilitas internet.
Menurut kepolisian inggris, cyber crime adalah segala macam penggunaan jaringan komputer untuk tujuan kriminal dan atau kriminal berteknologi tinggi dengan menyalahgunakan kemudahan teknologi digital (Suherman dalam Wahid dan Labib, 2005: 40).
Berkaitan dengan cyber space dan cyber crime ini Agus Raharjo mengatakan, cyber space sesungguhnya merupakan sebuah dunia komunikasi berbasis komputer (computer mediated communication). Dunia ini menawarkan realitas baru dalam kehidupan manusia yang disebut dengan realitas virtual (Raharjo dalam Wahid, Labib, 2005: 32).
Dewasa ini, internet telah membuat manusia (sebagai pengguna) mampu menjelajah ruang maya kemana-mana, berkomunikasi dengan beragam informasi global, memasuki jagat perbedaan dan lintas etnis, agama, politik, budaya, dan lain sebagainya.Manusia diajak bercengkrama, berdialog, dan mengasah ketajaman nalar dan psikologisnya dengan alam yang hanya tampak dilayar, namun sebenarnya mendeskripsikan realitas kehidupan manusia.
Dibalik semua dampak negatif yang ditimbulkan oleh media jejaring sosial seperti (facebook, twitter, dan sebagainya), tidak sedikit pula hal-hal positif atau manfaat yang bisa kita peroleh. Contohnya facebook, situs yang mengudara sejak 2004 oleh Mark Zuckerberg itu, diakui atau tidak, telah mampu menghasilkan beberapa gerakan sosial publik yang efektif dan efisien.
Efektif, karena sifatnya yang mudah dan cepat diakses publik.Dan efisien karena tidak memerlukan financial yang banyak.Cukup dengan terhubung internet, dan butuh beberapa menit saja, berbagai berita dan informasi apapun dibelahan dunia bisa diperoleh dan disebarluaskan khalayak ramai dengan tempo yang singkat.
Sebut saja, berbagai kasus popular seperti persengketaan Prita Mulyasari dengan Rumah Sakit Omni Internasional, kasus Bibit Samad Riyanto-Chandra Hamzah, atau lebih masyhur dengan sebutan “Kasus Cicak vs Buaya”, kasus Nenek Minah, kasus pelarangan buku Membongkar Gurita Cikeas besutan George Junus Aditjondro, dan masih banyak sederet kasus lain yang sempat menghebohkan publik selama akhir tahun 2009 silam. Berbagai kasus tersebut merupakan representasi imbas dari ketidakadilan sistem dan ketimpangan sosial terkait dengan pemberlakuan hukum di negara ini.
Kasus Prita Mulyasari misalnya, seorang ibu yang menuliskan keluhan atas pelayanan rumah sakit Omni Internasional di Serpong, Tangerang, yang lalu dituntut oleh pihak rumah sakit dengan tuduhan pencemaran nama baik. Prita yang sempat masuk dalam tahanan, kalah dalam gugatan perdata dan harus mengganti kerugian RS Omni sebesar Rp. 204 juta rupiah. Segera setelah berita putusan perdata ini didengar masyarakat, muncul gerakan di facebook yang bertema ‘Koin Untuk Prita’. Bisa jadi ini merupakan gerakan genuine karena digagas oleh kalangan masyarakat ‘awam’, yang dalam konteks ini berarti mengacu kepada suatu kelompok masyarakat yang tidak melakukan kerja politik dalam arti bergabung di dalam kelompok politik formal, atau tidak tergabung di dalam dunia atau lembaga aktivis. Namun apa yang mereka kerjakan mampu menggerakkan nurani hampir seluruh rakyat Indonesia (EA, Puthut, 2010: 2)
Sebuah ungkapan yang disampaikan Usman Yasin (pendiri grup ‘gerakan 1.000.000 facebookers dukung Candra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto’), “saya merasa facebook bila dimanfaatkan untuk hal yang baik, bisa cukup efektif” (Yasin dalam Puthut, 2010: 1)
Facebook kini menjadi ruang baru, terutama membuka peluang untuk merekatkan teman lama, teman yang hilang, atau menyapa orang yang jauh lokasinya, atau memperoleh teman baru. Ada paradoks dalam fenomena facebook. Pada satu sisi, orang menemukan jalinan komunikasi, seolah-olah menjadi dekat secara virtual. Memang, bagi beberapa kalangan itu mendekatkan hubungan. Hubungan lebih cair, lebih egaliter. Tiap orang mendapat ruang untuk mejeng, agak narsis, dll. Tapi, pada sisi lain, facebook juga memendam persoalan pertama, jika orang merasa cukup dengan komunikasi virtual saja (sehingga tak butuh pertemuan fisik), orang bakal kehilangan sentuhan fisik, keintiman pertemuan langsung. Kedua, jika orang ketagihan facebook dan terus menjalin kontak dengan teman-teman facebooknya, bisa-bisa dia menemukan hubungan virtual.Tapi, mungkin hubungan sosialnya yang nyata dengan saudara atau tetangga malah berkurang. Mungkin lebih pas, virtual-realitas (Tinarbuko, 2009: 14).
Ketika jejaring sosial online memposisikan sebagai ruang publik baru, karena dianggap mampu memuaskan hasrat setiap manusia untuk menyalurkan dan mengimplementasikan ide, ego, dan superegonya melalui media maya yang sederhana tapi berkualitas.Dan saat manusia semakin membutuhkan ruang publik ini untuk merayakan eksistensinya.Maka ujung-ujungnya, ruang publik maya yang disediakan oleh jejaring sosial online diisi dan dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan layaknya sebuah ruang publik yang realistis di jagat ini.
Dengan semakin berkembangnya facebook akhir-akhir ini dapat sangat menimbulkan dampak-dampak positif dan juga negatif, dampak positifnya adalah kita dapat dengan mudah berkomunikasi atau bersosialisasi dengan mudah dengan teman-teman kita bahkan mendapatkan teman baru melalui jejaring ini, dan situs ini juga sangat mengibur dengan berbagai aplikasi didalamnya.namun ada pula dampak negatifnya adalah dengan banyaknya kasus penipuan, penculikan bahkan pemerkosaan dan pembunuhan yang berawal dari facebook. Hal hal tersebut sudah terjadi diberbagai daerah di Indonesia. Penipuan terjadi karena banyaknya bisnis jualan yang ditawarkan oleh para user namun kita yang tertarik ingin membeli tidak mengetahui bisnis tersebut jujur atau tidak, karena kurang adanya kepastian dan bukti-bukti nyata, karena hanya bermain dalam dunia “maya” yang semua orang bisa melakukannya. Penculikan banyak terjadi pada anak-anak dibawah umur, mereka masih polos dan dengan mudahnya terayu dengan ajakan orang-orang yang belum mereka kenal, padahal mereka hanya berkomuniaksi melalui facebook.Kasus pemerkosaan dan pembunuhan juga dapat terjadi karena berawal dari facebook.
Di sinilah pentingnya peranan semua pihak baik orang tua, institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi anak, remaja dan muridnya, khususnya bagi yang masih dibawah umur untuk membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi.Kita seharusnya memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat untuk digunakan semaksimal mungkin untuk kegiatan positif.Jejaring sosial juga mempunyai dampak yang positif dan juga dampak negatif.
Terlepas dari pro dan kontra yang ada, sejatinya sebagai makhluk sosial, manusia selalu ingin melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan sesamanya. Didalam sebuah jalinan proses komunikasi seseorang yang terlibat di dalamnya pasti ingin menyampaikan sebuah pesan, dan harapannya pesan yang disampaikan itu dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan tersebut. Atas dasar pemikiran seperti itulah facebook diciptakan.Selain facebook senantiasa memfasilitasi dan menyediakan media komunikasi audio visual agar kebutuhan seseorang untuk mengenal, mengetahui dan menyampaikan pesan kepada sesama manusia lainnya dapat terpenuhi dengan murah, mudah, dan cepat.

Kesimpulan
Teknologi Informasi yang kini berkembang amat pesat, tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap seluruh proses globalisasi ini. Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat membuat bola dunia terasa makin kecil dan ruang seakan menjadi tak berjarak lagi.Perubahan informasi kini tidak lagi ada dalam skala minggu atau hari atau bahkan jam, melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik.Cara pandang terhadap dunia pun sudah berubah.
Melalui globalisasi informasi yang benar-benar sudah memasuki rumah, sekolah, dan institusi agama, kita diseret menjadi pengakses dan penikmat berbagai bentuk informasi revolusi cultural di negara-negara atau bangsa-bangsa lain di muka bumi yang bernama ‘internet’.
Internet merupakan teknologi yang menyimpan segudang fasilitas dan layanan yang patut dipahami dan dikuasai oleh siapa pun di zaman modern.Namun, internet bagaikan hutan rimba. Penjelajah yang belum berpengalaman tentu membutuhkan peta dan pemahaman, baik konsep maupun cara mengakses, agar tidak tersesat dan dapat menikmati kegiatan penjelajahan.
Semakin hari, jaringan internet berkembangan bagaikan magnet yang sangat besar dan kuat.Oleh karena itu, semakin hari jaringan maupun komputer-komputer pribadi yang tergabung menjadi satu kesatuan jaringan makin bertambah pula.
Untuk itu, peran serta semua pihak baik orang tua, institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi anak, remaja dan murid-murid, khususnya bagi yang masih dibawah umur untuk membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi. Jangan takut terhadap teknologi yang terus berkembang, akan tetapi senantiasa berhati-hati. Bijaksanalah dalam menentukan pilihan.
“Ingat! kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi kejahatan bisa terjadi karena ada kesempatan, waspadalah” (Bang Napi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar